Skip to main content
ArtikelArtikel 2017

PROGRAM BERBAGI NILAI APICAL – PEKANBARU

By Juni 28, 2021No Comments

Sebagai bagian dari inisiatif peningkatan kapasitas Apical untuk mendukung dan memungkinkan pemasok minyak sawit dengan pengetahuan membangun rantai pasokan minyak sawit yang berkelanjutan dan dapat dilacak, Program Nilai Bersama Apical dua hari diadakan di Pekanbaru.

Dari 11-12 Desember 2017, 65 peserta dari Pekanbaru, serta wilayah Riau dan Medan, berkumpul untuk mempelajari tren pasar terkini, dan bagaimana sertifikasi internasional seperti Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability and Carbon Certification ( ISCC) dapat bermanfaat bagi bisnis mereka.

[vc_single_image image=”25497″ img_size=”full” alignment=”center”]

Para peserta, yang merupakan pemilik bisnis, kepala komersial, dan spesialis keberlanjutan dari perusahaan minyak sawit besar, memperoleh wawasan tentang pentingnya ketertelusuran minyak sawit dan sumber yang bertanggung jawab. Mereka juga memperbarui peraturan Indonesia tentang gambut, operasi pabrik, dan perkebunan; dan persyaratan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan Stok Karbon Tinggi (SKT).

“Seminar tersebut menegaskan kembali komitmen Apical untuk mendukung pemasok kami di jalur keberlanjutan – untuk membantu mereka meraih peluang, memitigasi risiko dan kemajuan menuju model bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Bremen Yong, Kepala Keberlanjutan, Grup Apical.

Pakar bidang industri dari RSPO, The Forest Trust (TFT), Intertek, Proforest, Daemeter Consulting, dan Yayasan SETARA Jambi hadir untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman praktis tentang berbagai topik. Mereka juga memfasilitasi diskusi kelompok dan penugasan selama dua hari.

Secara keseluruhan, peserta menganggap lokakarya tersebut paling mendidik. Mereka mengakui bahwa sesi tersebut memfasilitasi diskusi tentang tantangan dan peluang, terutama dari studi kasus dan pengalaman nyata yang disajikan. Ini juga telah menginspirasi pertukaran ide tentang bagaimana meningkatkan dan mengembangkan bisnis mereka sambil memenuhi persyaratan internasional untuk keberlanjutan.

Aisyah Sileuw, Co-Founder dan Presiden Direktur Daemeter Consulting, mengaku terkesan dengan tingginya minat dan kecepatan peserta menangkap informasi yang disajikan selama lokakarya. “Keinginan mereka untuk belajar dan menerapkan pengetahuan itu intensif. Kami berharap para peserta tetap semangat dan energinya untuk tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis tetapi juga keberlangsungan industri kelapa sawit.